OPTIMALISASI LAHAN KOPI DI KABUPATEN TEMANGGUNG
Ket [Foto]: Litbang Bappeda Kabupaten Temanggung

OPTIMALISASI LAHAN KOPI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

Pemerintah Daerah perlu melakukan terobosan kebijakan dalam mempercepat tercapainya tujuan RKPD 2025 dan mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Tuntutan zaman yang serba cepat mendorong dibutuhkannya perubahan budaya kerja baru di lingkungan pemerintah, yakni dibutuhkannya sumberdaya manusia yang kompetitif, bekerja secara kreatif dan inovatif serta menerapkan kolaborasi dalam melayani dan menyelesaikan masalah masyarakat, terutama dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Dalam menghadapi tantangan perubahan yang semakin cepat, maka pemerintah daerah harus melakukan inovasi untuk mempercepat tercapainya visi misi pemerintah yang sinergi antara daerah dan pusat.

 Prioritas utama yang menjadi program dalam menyelesaikan isu strategis Pemerintah Kabupaten Temanggung dan sesuai dengan Tema Inovasi Nasional adalah Penanggulangan Kemiskinan, Mendukung SDGs, dan Prioritas Aktual Presiden (Penurunan Stunting, Inflasi, Green Economi, City Branding, Stabilitas Keamanan dan Kehidupan Sosial). Kabupaten Temanggung mempunyai komoditas unggulan (city branding) yang mempunyai daya saing tinggi baik dalam sekala regional maupun nasional dan mempunyai peranan penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yaitu di bidang komoditas pertanian yang mempunyai nilai potensi ekonomi strategis, salah satunya adalah komoditas kopi.

Kopi sudah menjadi konsumsi dunia yang merupakan salah satu komoditas multitalenta, yakni sebagai komoditas kecantikan, kesehatan, dan minuman. Dipasar global komoditas kopi menjadi primadona, terlebih kopi dari Indonesia.  Permintaan pasar domestik maupun Internasional pada akhir-akhir ini terus meningkat, namun ketersedian pasokan kopi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Kopi merupakan salah satu komoditas yang familier menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat di Temanggung.  Peluang usaha kopi masih sangat terbuka lebar karena permintaan pasar setiap tahunnya meningkat 2,5%. Berdasarkan laporan BPS tahun 2023, Provinsi Jawa Tengah masuk dalam 8 (delapan) besar penghasil kopi terbesar tingkat nasional. Sedangkan Kabupaten Temanggung sebagai penyumbang terbesar pertama di Jawa Tengah dengan jumlah produksi kopi arabika sebesar 32,22%, dan produksi kopi robusta sebesar 43,77%.

Pada tahun 2022-2023 Permintaan kopi Temanggung semakin meningkat, mampu bersaing di pasar global.  Lebih dari 500 merk kopi Temanggung sudah beredar dipasaran, permintaan ekspor juga semakin meningkat, dan merupakan rekor harga kopi Temanggung mencapai level tertinggi berkisar Rp. 60.000,- sd 70.000/kg greenben asalan, yang sebelumnya hanya dikisaran Rp. 21.00-23.000,-/kg.

Produksi kopi di Kabupaten Temanggung masih mempunyai peluang yang sangat besar untuk dapat dioptimalkan, karena berdasarkan analisis produksi kopi di kabupaten temanggung baru mencapai 0,72 ton/ha yang harusnya rata-rata/ha bisa mencapai 1,5 sd 2 ton/ha, hal ini disebabkan salah satunya dikarenakan pemanfaatan lahan kebun kebun kopi kepadatan tanamnya belum maksimal baru sekitar rata-rata 850 pohon/ha. Berdasarkan hal tersebut salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Temangung melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) dalam meningkatkan produksi kopi adalah dengan menyediakan bibit unggul untuk mencukupi kebutuhan tanaman dalam setiap luas lahan secara optimal. Berdasarkan hasil pemetaan luas lahan kopi dengan jumlah tanaman kopi yang di tanam menunjukan bahwa setiap 1 (satu) ha lahan kopi di Kabupaten Temanggung ditanami kopi berkisar 800 sd 900 tanaman, jumlah tersebut belum memenuhi standar ideal kebutuhan tanaman setiap ha adalah antara 2000 sd 2500 pohon tergantung dengan lokasi/topografi tanah. Sehingga untuk optimalisasi kebutuhan tanaman kopi untuk setiap ha di Kabupaten Temanggung masih kekurangan sekitar 47%. Kondisi tersebut sudah berjalan bertahun-tahun silam yang tidak disadari oleh para petani kopi dengan melakukan pemeliharaan dan pemupukan dengan menggunakan standar perhitungan per/ha tetapi hasil produksi tidak maksimal.

Berdasarkan hasil pemetaan tersebut DKPPP Kabupaten Temanggung mengambil langkah-langkah strategis diantaranya memberikan Transformasi pengetahuan kepada para petani kopi, mengoptimalkan kebun bibit kopi sebagai penyedia bibit dan mengupayakan bantuan bibit tanaman kopi untuk mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga kedepannya jumlah hasil produksi kopi yang optimal. Untuk mempercepat terpenuhinya komoditas tanaman kopi yang berkualitas dan memberikan kontribusi perekonomian secara berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Temanggung Melaui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) meningkatkan ketersedian bibit kopi di kebun bibit kopi di Medari, Ngadirejo. Dengan adanya kebun bibit Kopi ini terdapat aspek keunggulan meliputi: efektivitas pertumbuhan, kualitas bibit, keunggulan produktivitas, efisiensi waktu dan biaya, ketahanan terhadap hama dan penyakit, adaptasi terhadap iklim dan lingkungan, keberlanjutan dan dampak lingkungan, skalabilitas untuk produksi Massal. Untuk keunggulan dari efektivitas Pertumbuhan dari tanaman kopi dari metode stek sekitar 80-95%, kecepatan pertubuhan minimal 20 cm siap tanam dalam waktu 6 bulan, keberhasilan pembentukkan akar, perkembangan daun atau batang lebih cepat, kualitas bibit dengan metode stek dapat menghasilkan bibit kopi dengan kualitas yang konsisten karena selau F1 (keturunan pertama), tidak terjadi segregasi, mempunyai sifat sama dengan induk, produktivitas atau hasil panen yang sama banyak dan sesuai dengan kualitas induknya, kecepatan pertumbuhan minimal 20 cm siap tanam dalam waktu 6 bulan, mempunyai ketahan terhadap hama dan penyakit sesuai indukan dipilih tahan nematoda dan jamur, adaptasi terhadap iklim dan lingkungan yaitu mudah dideteksi dan dapat memilih kesesuain klon dengan lahan, skalabilitas untuk produksi massal sangat memungkinkan karena memiliki kebun entres sebagai bahan baku stek berakar bersertifikat dan berlabel melalui BPSB Jawa Tengah serta mempunyai keberlanjutan dan dampak terhadap lingkungan  karena memiliki akar tunggang pengganti dan akar serabut yang lebih banyak. Adapun Output yang dihasilkan Kebun Bibit Kopi tersebut adalah entres dan stek berakar.

Litbang Bappeda Kabupaten Temanggung
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook